Anak laki-laki dalam film tersebut sangat beruntung memiliki seorang ibu muda yang tidak hanya cantik, memahami psikologinya, tetapi juga sangat bernafsu. Karena suaminya bekerja jauh dan kurang kasih sayang, dia mendapat ide untuk memanfaatkan putra remajanya untuk memenuhi kebutuhan fisiologisnya sendiri. Dilamar oleh ibunya, dan sedang dalam masa puber, ia juga sangat ingin tahu tentang seks, sehingga memicu hasrat yang sangat kuat dalam dirinya. Ini juga merupakan awal dari rangkaian hari-hari sublimasi dan kesenangannya. Keesokan harinya, ibunya mengundang teman-teman wanitanya untuk berkunjung, sayangnya teman-teman tersebut juga sama-sama mesum. Kehebohan pun bermunculan, para gadis tersebut terus menerus melakukan aksi-aksi provokatif, mengajak berhubungan intim dan tentunya karena pengalamannya sebelumnya berhubungan intim dengan ibunya, tak mudah baginya untuk melewatkan kesempatan bagus seperti ini. .